Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Movie: Infinity Castle (Jepang: 劇場版「鬼滅の刃」無限城編, Hepburn: Gekijō-ban Kimetsu no Yaiba: Mugen Jō-hen) adalah trilogi film animasi bergenre aksi fantasi gelap yang diadaptasi dari arc “Kastil Tak Terbatas” dalam manga populer karya Koyoharu Gotouge. Triloginya berfungsi sebagai kelanjutan langsung dari musim keempat anime serta menjadi film adaptasi keempat, kelima, dan keenam dalam waralaba Demon Slayer.
Film ini melanjutkan tradisi adaptasi layar lebar setelah kesuksesan Mugen Train (2020), To the Swordsmith Village (2023), dan To the Hashira Training (2024). Namun berbeda dengan dua film terakhir yang lebih bersifat kompilasi, Infinity Castle digarap sebagai proyek multi-film dengan durasi penuh. Hal ini karena arc tersebut memiliki cerita yang panjang, intens, serta penuh momen dramatis yang menuntut penggarapan sinematis.
Proyek besar ini disutradarai oleh Haruo Sotozaki, diproduksi oleh Ufotable, dan naskahnya ditulis oleh tim kreatif internal studio. Seperti biasa, kualitas animasi Ufotable menjadi salah satu daya tarik utama, dengan koreografi pertarungan yang detail serta atmosfer visual yang spektakuler. Infinity Castle diumumkan secara resmi pada Juni 2024, tepat setelah episode terakhir musim keempat ditayangkan.
Bagian pertama dari trilogi ini berjudul Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Movie: Infinity Castle – Bagian 1: Akaza Kembali. Film tersebut dirilis di Jepang pada 18 Juli 2025 oleh Aniplex dan Toho. Untuk distribusi internasional, Crunchyroll bersama Sony Pictures Releasing International menjadwalkan perilisan di beberapa negara Asia pada Agustus 2025, lalu dilanjutkan dengan perilisan global pada September 2025.
Sejak penayangannya, film ini berhasil mencatat pencapaian luar biasa di box office Jepang. Dengan pendapatan domestik sekitar US$120 juta, Infinity Castle: Bagian 1 menjadi film terlaris tahun 2025 di Jepang dan bahkan masuk dalam daftar sepuluh film terlaris sepanjang masa di negara tersebut. Meski ulasan kritikus beragam, penonton memberikan sambutan positif, memuji intensitas pertarungan, kualitas visual, serta kedalaman emosi yang dibawakan dalam cerita.