Setelah merilis single debut “Bunga” beberapa waktu lalu dan mendapat sambutan positif di luar ekspektasi, musisi solo asal Jakarta, Zhafari, kembali hadir dengan single terbaru berjudul “Seperti Mati”. Bila “Bunga” adalah bentuk perkenalan yang penuh nostalgia dan semangat pop-rock era 2000-an, maka “Seperti Mati” justru lahir dari sisi paling gelap dan rentan dari perjalanan hidup Zhafari.
“Gue ngerasa kayak setelah ‘Bunga’ rilis, ada satu semangat baru yang muncul, tapi di saat yang sama gue juga ngelawan satu sisi paling rentan dari diri gue,” ujar Zhafari.
Berbeda dengan “Bunga” yang romantis dan ringan, “Seperti Mati” membawa narasi tentang kehilangan, kelelahan emosional, dan perasaan kosong. Lagu ini ditulis di salah satu fase hidup terendah Zhafari, tepat setelah ia kehilangan sosok kakek yang sangat berarti dalam hidupnya. “Aki sama Nenek itu orang tua kedua gue. Pas Aki meninggal, rasanya kayak ‘yaudah, abis aja gitu.’ Gak ada tempat mudik lagi sekarang,” kisah Zhafari.
“Perpisahan dan kehilangan adalah bagian dari kehidupan atau mungkin bisa dibilang takdir. Dan perpisahan nggak melulu soal pasangan, bisa aja berpisah dengan keluarga.” kata Zhafari saat ditanya mengenai makna perpisahan baginya.
Meski terdengar suram, Zhafari tidak ingin membuat lagu ini hanya sebagai ruang keluhan. Justru, ia ingin “Seperti Mati” menjadi teman bagi siapa pun yang sedang berada dalam titik yang sama, kosong, tapi tidak sendirian.
“Gue capek pura-pura kuat. Tapi gue juga gak mau lagu ini jadi keluhan doang. Gue pengen bikin lagu yang jujur, tapi tetep bisa dinyanyiin rame-rame.”
Dari segi musikalitas, “Seperti Mati” masih membawa napas pop-rock dengan sentuhan modern yang khas Zhafari. Namun, atmosfer yang dibangun kali ini jauh lebih kelam dan dinamis, merefleksikan bagaimana isi lagunya. Vokal bertekstur Zhafari kembali menjadi kekuatan utama dalam membawa emosi yang mentah ke dalam aransemen yang tetap bisa dinikmati secara kasual.
Menariknya, single ini juga merupakan lanjutan dari rangkaian lagu-lagu solo Zhafari yang sedang dipersiapkan. Setelah menuntaskan album kedua bersama Voxxes, ia merasa masih banyak cerita personal yang belum bisa disampaikan lewat band, sehingga proyek solo ini menjadi ruang yang lebih bebas dan ekspresif.
“Gue udah nulis lumayan banyak lagu untuk Zhafari. Lagu-lagu yang lahir dari cerita-cerita yang gak bisa gue bawa ke Voxxes. Jadi sekarang pelan-pelan gue keluarin satu-satu.”
Sejak “Bunga” dirilis, banyak pendengar baru dari berbagai kota di Indonesia mulai mengikuti karya Zhafari, dari Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Medan. “Seperti Mati” menjadi langkah lanjutan sekaligus pernyataan bahwa proyek solo ini bukan sekadar perkenalan, tapi ruang kreatif yang akan terus berkembang dan mengejutkan.
Sekarang, single terbaru dari Zhafari yang berjudul “Seperti Mati” sudah bisa didengarkan di seluruh digital music platform.